Penonton Bawa bambu Kejar para Pemain

Pertandingan Persita vs Kalteng Putra Ricuh 

Kerusuhan di Satdion Pakan Sari, Cibinong

BOGOR-- (KIBLATRIAU.COM)--  Pertandingan antara Persita Tangerang melawan Kalteng Putra di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor diwarnai kerusuhan. Penonton menyerbu masuk ke dalam lapangan saat pertandingan perebutan tempat ketiga Liga 2 tersebut, Selasa (4/12). Kejadian itu terjadi pada menit ke-57 usai pemain Persita, Amri Alamsyah diusir wasit. Sepertinya, penonton tidak menerima. Seratusan pendukung yang identik dengan warna ungu itu turun dari Tribun Utara mengejar perangkat pertandingan dan pemain Kalteng Putra. Mereka membawa bambu dan membabi buta mengejar pemain Kalteng Putra.

Petugas keamanan terlihat kesulitan membendung suporter Persita karena jumlahnya timpang. Seratusan suporter terlanjur menyerbu lapangan. Seorang anggota Polres Bogor Bripka ABS dikabarkan menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Informasi yang dihimpun dari akun Instagram polresbogor, korban sakit pada saat melakukan pengamanan pertandingan. Saat berita ini diturunkan, merdeka.com dua kali menghubungi Kapolres Bogor AKBP Andi Moch Dicky Pastika Gading. Namun panggilan tak terjawab.

Sementara itu, dikutip dari Bola.net, saat peristiwa tersebut berlangsung, dari bench pemain Kalteng Putra ada seorang pemain yang menjadi bulan-bulanan suporter Persita. Beruntung, pemain tersebut dapat menyelamatkan diri masuk ke ruang ganti pemain. Sementara itu, pertandingan ini berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan Kalteng Putra. Atas hasil tersebut, Kalteng Putra lolos ke Liga 1 pada musim depan. Pelatih Persita Tangerang, Wiganda Saputra angkat suara terkait aksi suporter tersebut. Dia mengaku sangat menyesalkan kejadian tersebut.

"Sangat disayangkan sekali suporter masuk ke lapangan. Pasti ini jadi kerugian untuk Persita. Tapi kalau saya lihat, mereka ingin Persita lolos ke Liga 1, sehingga emosinya tak terbendung," ujar Wiganda pada konferensi pers setelah pertandingan. Kerusuhan terjadi selama kurang lebih 15 menit. Wiganda menyatakan timnya kesusahan untuk mengejar ketertinggalan di waktu yang tersisa. "Kami mencoba memanfaatkan waktu yang ada, ternyata terlalu emosional jadi sulit diredam," imbuh Wiganda. (Net/Hen)


 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar